PENERAPAN TERAPI AKUPRESUR DALAM PENANGANAN MUAL MUANTAH PASCA KEMOTERAPI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. ZAIONEL ABIDIN BANDA ACEH
PENERAPAN TERAPI AKUPRESUR DALAM PENANGANAN MUAL MUANTAH PASCA KEMOTERAPI
DOI:
https://doi.org/10.63404/juka.v6i1.87Kata Kunci:
Akupresur, Mual Muntah, KemoterapiAbstrak
Kemoterapi merupakan pengobatan kanker yang efektif dan bekerja menghancurkan pertumbuhan sel kanker yang berkembang dan membelah diri dengan cepat. Pengobatan dengan kemoterapi memiliki efek samping yang tidak kecil salah satunya menimbulkan mual muntah yang mempengaruhi asupan nutrisi. Salah satu metode untuk mengatasi mual muntah pada pasien kemoterapi yaitu dengan cara terapi akupresure pada titik P6 yang berada di pergelangan tangan dan St36 di bawah lutut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi akupressur dalam penanganan masalah nutrisi pada pasien kemoterapi. Penelitian ini merupakan penelitian Quasy Eksperimen dengan pendekatan nonequivalen control group design. Populasi dalam penelitian ini merupakan seluruh pasien yang sedang menjalani proses kemoterapi di Rumah Sakit dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 60 orang dimana 30 orang pada kelompok kontrol serta 30 pada kelompok intervensi.Kelompok intervensi mendapatkan terapi akupresur 3 kali sehari, 25 menit sebelum kemoterapi serta 6 dan 12 jam setelah kemoterapi, sementara kelompok kontrol hanya mendapatkan terapi standar. Hasil Penelitian menunjukkan frekwensi mual muntah pasien kelompok control sebelum menjalani kemoterapi dominan berada pada kategori sedang (50%) menjadi berat (40%) setelah 24 jam tanpa mendapat kemoterapi, sedangkan kelompok intervensi sebelum pemberian terapi dominan pada sedang (53.3%) menjadi Ringan (53.3%) setelah diberikan akupresure. Dan dari hasil uji t juga didapatkan nilai alpha 0,000 yang artinya ada hubungan antara pemberian akupresur dengan penuruan frekwensi mual muntah pada pasien yang menjalani kemoterapi. Diharapkan terapi akupresur ini dapat menjadi salah satu intervensi pendamping yang dapat diberikan kepada pasien dengan kemoterapi.